Minggu, 24 November 2013

Komunikasi

A.     Pengertian Komunikasi

Istilah komunikasi atau dalam bahasa inggris Communication berasal dari kata latin communicatio, dan bersumber dari kata communis yang berarti sama. Sama disini maksudnya adalah sama makna.
Jadi, kalau dua orang terlibat dalam komunikasi, misalnya dalam bentuk percakapan, maka komunikasi akan terjadi atau berlangsung selama ada kesamaan makna mengenai apa yang dipercakapkan. Kesamaan bahasa yang dipergunakan dalam percakapan itu belum tentu menimbulkan kesamaan makna.

Menurut Robbiins dan Jones ( 1982 ), Komunikasi adalah suatu transaksi, proses simbolik yang menghendaki orang–orang mengatur lingkungannya dengan membangun hubungan antar sesama manusia melalui pertukaran informasi untuk menguatkan sikap dan tingkah laku orang lain serta mengubah sikap dan tingkah laku tersebut.

Duldt-Battey ( 2004 ), Mendefinisikan komunikasi sebagai sebuah proses penyesuaian dan adaptasi yang dinamis antara dua orang atau lebih dalam sebuah interaksi tatap muka yang pada saat tersebut terjadi ide, makna, perasaan dan perhatian.

R.D. Lawrence Kincaid ( 1981) Komunikasi --- suatu proses di mana dua orang atau lebih membentuk atau melakukan pertukaran informasi dengan satu sama lainnya, yang ada pada gilirannya akan tiba pada saling pengetian mendalam.

Roger Dalam Stuart G.W ( 1998), menekankan hakikat komunikasi sebagai suatu hubungan yang dapat menimbulkan perubahan sikap dan tingkah laku serta kebersamaan dalam menciptakan saling pengertian dari orang-orang yang terlibat dalam komunikasi.

Dari beberapa pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa komunikasi adalah suatu proses pertukaran ide, perasaan, dan pikiran antara dua orang atau lebih yang bertujuan untuk terjadinya perubahan sikap dan tingkah laku serta penyusuaian yang dinamis antara orang-orang yang terlibat dalam komunikasi.
B.     Tujuan Komunikasi

Pada umumnya komunikasi dapat mempunyai beberapa tujuan :
1.
Supaya yang apa kita sampaikan itu dapat dimengerti.
2.
Dapat Memahami orang lain.
3.
Supaya gagasan kita dapat diterima oleh orang lain.
4.
Dapat Menggerakkan orang lain untuk melakukan sesuatu.

C.      Fungsi Komunikasi

Goran Hedebro, dalam bukunya commucation and Social Change in Developing Nations ( 1982 ), mengemukakan bahwa fungsi komunikasi massa bertujuan :

1.      Menciptakan iklim perubahan dengan memperkenalkan nilai-nilai baru untuk mengubah sikap dan perilaku kearah modernisasi

2.      Mengajarkan ketrampilan baru.

3.      Berperan sebagai pelipat ganda ilmu pengetahuan.

4.      Menciptakan efisiensi tenaga dan biaya terhadap mobilitas seseorang

5.      Meningkatkan aspirasi seseorang

6.      Menumbuhkan partisipasai dalam pengambilan keputusan terhadap hal-hal yang menyangkut kepentingan orang banyak

7.      Membantu orang menemukan nilai baru dan keharmonisan dari suatu situasi tertentu

8.      Mempertinggi rasa kebangsaan

9.      Meningkatkan aktivitas politik seseorang

10.  Mengubah struktur kekuasaan dalam suatu masyarakat

11.  Menjadi sarana untuk membantu pelaksanaan program-program pembangunan

12.  Mendukung pembangunan ekonomi, sosial dan politik suatu bangsa

D.     Unsur-Unsur Komunikasi

  1. Komunikator ( sender ).

Komunikator adalah orang yang memprakarsai adanya komunikasi. Prakarsa timbul karena jabatan, tugas, wewenang dan tanggung jawab ataupun adanya sesuatu keinginan atau perasaan yang disampaikan.


Syarat – syarat yang perlu diperhatikan oleh seseorang komunikator :

1.      Memiliki kredibilitas yang tinggi bagi komunikasinya
2.      Ketrampilan berkomunikasi
3.      Mempunyai pengetahuan yang luas
4.      Sikap
5.      Memilki daya tarik dalam arti kemampuan untuk melakukan perubahan sikap

  1. Komunikan ( Receiver ).
Komunikan adalah orang yang menjadi obyek komunikasi, pihak yang menerima berita atau pesan dari komunikator. Komunikan yang juga diesebut sebagai sasaran atau penerima .
Penerima adalah pihak yang menjadi sasaran pesan yang dikirim oleh sumber. Penerima bisa terdiri dari satu orang atau lebih, bisa dalam bentuk kelompok, partai atau negara.
Penerima adalah elemen dalam proses komunikasi, karena dialah yang menjadi sasaran dari komunikasi, Jika suatu pesan tidak diterima oleh penerima, akan menimbulkan berbagai macam masalah yang seringkali menuntut perubahan, apakah pada sumber, pesan atau saluran. Dan komunikan, bisa persona, kelompok dan massa.

  1. Pesan ( Message )
Pesan adalah segala sesuatu yang akan disampaikan. Pesan berupa ide, pendapat, pikiran dan saran.
Pesan atau berita juga merupakan rangsangan yang disampaikan oleh sumber kepada sasaran. Pesan tersebut pada dasarnya adalah hasil pemikiran atau pendapat sumber yang ingin disampaikan kepada orang.
Penyampaian pesan banyak macamnya, dapat dalam bentuk verbal ataupun non verbal seperti gerakan tubuh, gerakan tangan, ekspresi wajah dan gambar.
Pesan dapat disampaikan dengan tatap muka atau melalui media komunikasi. Isinya bisa berupa ilmu pengetahuan, hiburan, informasi, nasehat, atau propaganda. Dalam bahasa Inggris, pesan biasanya diterjemahkan dengan kata message, content atau informasi.



Syarat-syarat pesan harus memenuhi :

  • Umum,
  • Jelas dan gamblang.
  • Bahasa yang jelas.
  • Positif.
  • Seimbang
  • Penyesuaian dengan keinginan komunikan

  1. Media
Media yang dimaksud di sini ialah alat yang digunakan untuk memindahkan pesan dari sumber kepada penerima. Terdapat beberapa pendapat mengenai saluran atau media. Ada yang menilai bahwa media bisa bermacam-macam bentuknya, misalnya dalam komunikasi antarpribadi panca indera dianggap sebagai media komunikasi.
Berkat perkembangan teknologi komunikasi khususnya di bidang komunikasi massa elektronik yang begitu cepat, maka media massa elektronik makin banyak bentuknya, dan makin mengaburkan batas-batas untuk membedakan antara media komunikasi massa dan komunikasi antarpribadi. Hal ini disebabkan karena makin canggihnya media komunikasi itu sendiri yang bisa dikombinasikan (multi-media) antara satu sama lainnya.
Selain media komunikasi seperti di atas, kegiatan dan tempat-tempat tertentu yang banyak ditemui dalam masyarakat pedesaan, bisa juga dipandang sebagai media komunikasi sosial, misalnya rumah-rumah ibadah, balai desa, arisan, panggung kesenian, dan pesta rakyat

  1. Umpan balik ( Feedback )

Umpan balik adalah salah satu bentuk daripada pengaruh yang berasal dari penerima. Akan tetapi sebenarnya umpan balik bisa juga berasal dari unsur lain seperti pesan dan media, meski pesan belum sampai pada penerima. Misalnya sepucuk konsep surat yang memerlukan perubahan sebelum dikirim, atau alat yang digunakan untuk menyampaikan pesan itu mengalami gangguan sebelum sampai ke tujuan. Hal-hal seperti itu menjadi tanggapan balik yang diterima oleh sumber.

  1. Lingkungan
Lingkungan atau situasi adalah faktor-faktor tertentu yang dapat mempengaruhi jalannya komunikasi. Faktor ini dapat digolongkan atas empat macam, yakni lingkungan fisik (geografis), lingkungan sosial budaya (kesamaan bahasa, adat istiadat dan status sosial), lingkungan psikologis (kejiwaan, menghindari komunikasi yang mungkin menyinggung perasaan, menyajikan materi sesuai usia khalayak) dan dimensi waktu (situasi yang tepat, musim).

E.      Pengaruh Komunikasi terhadap Perilaku Organisasi.
Sebagai komunikator, seorang pemimpin organisasi, manajer, atau administrator harus memilih salah satu berbagai metode dan teknik komunikasi yang disesuaikan dengan situasi pada waktu komunikasi dilancarkan. Sebagai komunikator, seorang manajer harus menyesuaikan penyampaian pesannya kepada peranannya yang sedang dilakukannya. Dalam hubungan ini, Henry Mintzberg seorang profesor manajemen pada McGill University di Montreal-Kanada, menyatakan wewenang formal seorang manajer menyebabkan timbulnya tiga peranan: peranan antarpersona; peranan informasi; dan peranan memutuskan.
1.         Peranan antarpersona seorang manajer meliputi tiga hal:
a.                    Peranan tokoh.
b.                   Peranan pemimpin.
c.                    Peranan penghubung.
2.         Peranan informasi. Dalam organisasinya, seorang manajer berfungsi sebagai pusat informasi. Ia mengembangkan pusat informasi bagi kepentingan organisasinya. Peranan informasional meliputi peranan-peranan sebagai berikut:
a.                    Peranan monitor. Dalam melakukan peranannya sebagai monitor, manajer memandang lingkungan sebagai sumber informasi.
b.                   Peranan penyebar. Dalam peranannya sebagai penyebar ia menerima dan menghimpun informasi dari luar yang penting artinya dan bermanfaat bagi organisasi, untuk kemuian disebarkan kepada bawahannya
c.                    Peranan juru bicara. Peranan ini memiliki kesamaan dengan peranan penghubung, yakni dalam hal mengkomunikasikan informasi kepada khalayak luar.
3.         Peranan memutuskan. Seorang manajer memegang peranan yang sangat penting dalam sistem pengambilan keputusan dalam organisasinya. Ada empat peranan yang dicakup pada peranan ini:
a.                    Peranan wiraswasta.
b.                   Peranan pengendali gangguan. Seorang manajer berusaha sebaik mungkin menanggapi setiap tekanan yang menimpa organisasi.
c.                    Peranan penentu sumber. Seorang manajer bertanggung jawab untuk memutuskan pekerjaan apa yang harus dilakukan, siapa yang akan melaksanakan, dan bagaimana pembagian pekerjaan dilangsungkan.
d.                   Peranan perunding. Bagi manajer, perundingan merupakan gaya hidup karena hanya ialah yang mempunyai wewenang untuk menanggapi sumber-sumber organisasional pada waktu yang tepat, dan hanya ialah yang merupakan pusat jaringan informasi yang sangat diperlukan bagi perundingan yang penting.

F.    Dimensi-Dimensi Komunikasi dalam Kehidupan Organisasi
  1. Komunikasi internal.
Komunikasi internal organisasi adalah proses penyampaian pesan antara anggota-anggota organisasi yang terjadi untuk kepentingan organisasi, seperti komunikasi antara pimpinan dengan bawahan, antara sesama bawahan, dsb. Proses komunikasi internal ini bisa berujud komunikasi antarpribadi ataupun komunikasi kelompok. Juga komunikasi bisa merupakan proses komunikasi primer maupun sekunder (menggunakan media nirmassa). Komunikasi internal ini lazim dibedakan menjadi dua, yaitu:
    1. Komunikasi vertikal, yaitu komunikasi dari atas ke bawah dan dari bawah ke atas. Komunikasi dari pimpinan kepada bawahan dan dari bawahan kepada pimpinan. Dalam komunikasi vertikal, pimpinan memberikan instruksi-instruksi, petunjuk-petunjuk, informasi-informasi, dll kepada bawahannya. Sedangkan bawahan memberikan laporan-laporan, saran-saran, pengaduan-pengaduan, dsb. kepada pimpinan.
    2. Komunikasi horizontal atau lateral, yaitu komunikasi antara sesama seperti dari karyawan kepada karyawan, manajer kepada manajer. Pesan dalam komunikasi ini bisa mengalir di bagian yang sama di dalam organisasi atau mengalir antarbagian. Komunikasi lateral ini memperlancar pertukaran pengetahuan, pengalaman, metode, dan masalah. Hal ini membantu organisasi untuk menghindari beberapa masalah dan memecahkan yang lainnya, serta membangun semangat kerja dan kepuasan kerja.
  1. Komunikasi eksternal.
Komunikasi eksternal organisasi adalah komunikasi antara pimpinan organisasi dengan khalayak di luar organisasi. Pada organisasi besar, komunikasi ini lebih banyak dilakukan oleh kepala hubungan masyarakat dari pada pimpinan sendiri. Yang dilakukan sendiri oleh pimpinan hanyalah terbatas pada hal-hal yang ianggap sangat penting saja. Komunikasi eksternal terdiri dari jalur secara timbal balik:
a.  Komunikasi dari organisasi kepada khalayak. Komunikasi ini dilaksanakan umumnya bersifat informatif, yang dilakukan sedemikian rupa sehingga khalayak merasa memiliki keterlibatan, setidaknya ada hubungan batin. Komunikasi ini dapat melalui berbagai bentuk, seperti: majalah organisasi; press release; artikel surat kabar atau majalah; pidato radio; film dokumenter; brosur; leaflet; poster; konferensi pers.
b.  Komunikasi dari khalayak kepada organisasi. Komunikasi dari khalayak kepada organisasi merupakan umpan balik sebagai efek dari kegiatan dan komunikasi yang dilakukan oleh organisasi.

Sumber:













Tidak ada komentar:

Posting Komentar