Minggu, 17 November 2013

Motivasi


I.        Pengertian Motivasi
Motivasi berasal dari kata latin “Movere” yang berarti “dorongan atau daya penggerak” Motivasi ini hanya diberikan kepada manusia, khususnya kepada para bawahan atau pengikut (Malayu S.P. Hasibuan, 2001)
Adapun pengertian motivasi menurut para ahli antara lain:
 Ø  Menurut Malayu S.P. Hasibuan(2001). Motivasi adalah suatu perangsang keinginan (want) daya penggerak kemauan bekerja seseorang, setiap motif mempunyai tujuan tertentu yang ingin dicapai.
 Ø  Menurut Wayne F.Cascio mengemukakan pendapatnya yang dikutip oleh malayu S.P. Hasibuan (2001), motivasi adalah suatu kekuatan yang dihasilkan dari keinginan seseorang untuk memuaskan kebutuhannya, misal rasa lapar, haus dan dahaga.
 Ø  Menurut Barelson dan Steiner mendefinisikan motivasi yang dikutip oleh Wahjosumidjo (1994), motivasi adalah suatu usaha sadar untuk memengaruhi perilaku seseorang supaya mengarah tercapainya tujuan organisasi.

II.     Elemen Motivasi
 Menurut George and Jones (2005, p175-176) ada tiga elemen dalam motivasi kerja dan
tiga elemen tersebut adalah adalah: arah perilaku, tingkat usaha, tingkat kegigihan.
Element    
Definition
Example
Arah perilaku
(Direction of
Behavior)

Perilaku apakah yang dipilih
seseorang untuk ditunjukkan
dalam organisasi?

Apakah seorang engineer memberikan waktu
dan usahanya untuk meyakinkan pimpinan
yang skeptis dengan tujuan untuk mengubah
spesifikasi desain produk baru dengan biaya
yang produksi yang lebih rendah?
Tingkat Usaha
(Level of
Effort)

Seberapa keras seseorang
bekerja untuk menunjukkan
perilaku yang dipilihnya?

Apakah seorang engineer mempersiapkan
laporan permasalahan dengan spesifikasi
sebenarnya, atau hanya menyebutkan
permasalahan ketika berpapasan dengan
seorang pimpinan di dalam lobby dan berharap
bahwa pimpinan tersebut akan mengikuti
nasihatnya dengan yakin?
Tingkat kegigihan
(Level of
Persistence)

Ketika menghadapi rintangan,
jalan buntu, dan tembok batu,
seberapa keras seseorang tetap
mencoba untuk menunjukkan
perilakunya dengan baik?
Ketika pimpinan tidak setuju dengan engineer
nya dan menunjukkan bahwa perubahan
dalam spesifikasi adalah hanya menyia-nyiakan
waktu, apakah seorang engineer tersebut tetap
gigih untuk dapat mengimplementasikan
perubahan tersebut atau menyerah walaupun
ia sangat yakin bahwa hal tersebut
membutuhkan perubahan.



III.  Proses timbulnya motivasi
Proses motivasi terdiri beberapa tahapan proses (Indriyo Gitosudarmo, 1997) sebagai berikut:
 ü  Apabila dalam diri manusia itu timbul suatu kebutuhan tertentu dan kebutuhan tersebut belum terpenuhi   maka akan menyebabkan lahirnya dorongan untuk berusaha melakukan kegiatan.
 ü  Apabila kebutuhan belum terpenuhi maka seseorang kemudian akan mencari jalan bagaimana caranya untuk memenuhi keinginannya
 ü  Untuk mencapai tujuan prestasi yang diharapkan maka seseorang harus didukung oleh kemampuan, keterampilan maupun pengalaman dalam memenuhi segala kebutuhannya.
 ü  Melakukan evaluasi prestasi secara formal tentang keberhasilan dalam mencapai tujuan yang dilakukan secara bertahap
 ü  Seseorang akan bekerja lebih baik apabila mereka merasa bahwa apa yang mereka lakukan dihargai dan diberikan suatu imbalan atau ganjaran
 ü  Dari gaji atau imbalan yang diterima kemudian seseorang tersebut dapat mempertimbangkan seberapa besar kebutuhan yang bisa terpenuhi dari gaji atau imbalan yang mereka terima.

IV.  Jenis-Jenis Teori Motivasi
A.     Teori Kepuasan (Content Theory)
Teori ini mendasarkan pada faktor-faktor kebutuhan dan kepuasan individu sehingga mereka mau melakukan aktivitasnya, jadi mengacu pada diri sendiri.

1.      Teori Hierarki Kebutuhan (Menurut Maslow)
§  Kebutuhan Fisiologis (Physiological Needs)
Merupakan kebutuhan manusia yang paling dasar yang merupakan kebutuhan untuk dapat hidup seperti makanan, minum, perumahan, oksigen, tidur, dan sebagainya.
§  Kebutuhan Rasa Aman (Safety Needs)
Kebutuhan ini meliputi keamanan dan perlindungan diri
§  Kebutuhan Sosial (Social Needs)
Meliputi kebutuhan untuk persahabatan, afiliasi, dan interaksi yang lebih erat dengan orang lain.
§  Kebutuhan Penghargaan (Esteem Needs)
Meliputi kebutuhan keinginan untuk dihormati, dihargai atas prestasi seseorang, pengakuan atas faktor kemampuan dan keahlian seseorang serta efektivitas kerja seseorang.
§  Kebutuhan Aktualisasi Diri (Self Actualization Needs)
Merupakan hierarki kebutuhan dari maslow yang paling tinggi. Aktualisasi diri ini berkaitan dengan proses pengembangan akan potensi yang sesungguhnya di diri seseorang.

2.      Teori ERG (Existence. Relatedness, and Growth) dari Alfeder
§  Kebutuhan akan keberadaan (Existence Needs)
Kebutuhan ini berhubungan dengan kebutuhan dasar termasuk kebutuhan fisiologis.
§  Kebutuhan akan afiliasi (Relatedness Needs)
Kebutuhan ini menekankan akan pentingnya hubungan antar individu dan juga hubungan bermasyarakat tempat kerja di perusahaan tersebut.
§  Kebutuhan akan pertumbuhan (Growth Needs)
Keinginan akan pengembangan potensi dalam diri seseorang untuk maju dan meningkatkan kemampuan probadinya

3.      Teori dua faktor dari Frederick Herzberg
Teori motivasi yang dikemukakan oleh Herzberg dan kelompoknya. Teori ini sering disebut dengan M – H atau teori dua faktor, bagaimana manajer dapat mengendalikan faktor-faktor yang dapat menghasilkan kepuasan kerja atau ketidakpuasan kerja. Berdasarkan penelitian telah dikemukakan dua kelompok faktor yang mempengaruhi seseorang dalam organisasi, yaitu ”motivasi”. Disebut bahwa motivasi yang sesungguhnya sebagai faktor sumber kepuasan kerja adalah prestasi, promosi, penghargaan dan tanggung jawab. 
Kelompok faktor kedua adalah ”iklim baik” dibuktikan bukan sebagai sumber kepuasan kerja justru sebagai sumber ketidakpuasan kerja. Faktor ini adalah kondisi kerja, hubungan antar pribadi, teknik pengawasan dan gaji. Perbaikan faktor ini akan mengurangi ketidakpuasan kerja, tetapi tidak akan menimbulkan dorongan kerja. Faktor ”iklim baik” tidak akan menimbulkan motivasi, tetapi tidak adanya faktor ini akan menjadikan tidak berfungsinya faktor ” motivasi”. 

4.      Teori motivasi prestasi dari Mc. Clelland
Konsep penting lain dari teori motivasi yang didasarkan dari kekuatan yang ada pada diri manusia adalah motivasi prestasi menurut Mc Clelland seseorang dianggap mempunyai apabila dia mempunyai keinginan berprestasi lebih baik daripada yang lain pada banyak situasi Mc. Clelland menguatkan pada tiga kebutuhan menurut Reksohadiprojo dan Handoko (1996 : 85) yaitu :
1. Kebutuhan prestasi tercermin dari keinginan mengambil tugas yang dapat dipertanggung jawabkan secara pribadi atas perbuatan-perbuatannya. Ia menentukan tujuan yang wajar dapat memperhitungkan resiko dan ia berusaha melakukan sesuatu secara kreatif dan inovatif.
2. Kebutuhan afiliasi, kebutuhan ini ditujukan dengan adanya bersahabat.
3. Kebutuhan kekuasaan, kebutuhan ini tercermin pada seseorang yang ingin mempunyai pengaruh atas orang lain, dia peka terhadap struktur pengaruh antar pribadi dan ia mencoba menguasai orang lain dengan mengatur perilakunya dan membuat orang lain terkesan kepadanya, serta selalu menjaga reputasi dan kedudukannya.

B.      Teori Motivasi Proses (process theory of Motivation)
Ada 3 macam teori motivasi proses yang utama (Husein Umar, 1998), antara lain:
1.      Teori Pengharapan (expectancy theory)
Teori ini dikemukakan oleh Victor H. Vroom yang mengatakan bahwa seseorang bekerja untuk merealisasikan harapan-harapan dari pekerjaan itu. Teori ini didasarkan pada 3 komponen, yaitu harapan, nilai, dan pertautan.
2.      Teori Keadilan
Dalam hal ini suatu keadilan merupakan daya penggerak yang memotivasi semangat kerja seseorang.
3.      Teori Penguatan
Ada 3 jenis penguatan yang dapat dipergunakan manajer untuk memodifikasi motivasi karyawan, yaitu;
-          Penguatan positif, bisa penguatan primer seperti makanan dan minuman ataupun penguatan sekunder seperti penghargaan berbentuk hadiah, uang, maupun promosi.
-          Penguatan negatif, dimana individu akan mempelajari perilaku yang membawa konsekuensi tidak menyenangkan dan kemudian menghindari perilaku tersebut dimasa mendatang.
-          Hukuman

V.     Tujuan pemberian motivasi
 Secara umum dapat dikatakan bahwa tujuan motivasi adalah untuk menggerakkan atau menggugah seseorang agar timbul keinginan dan kemauannya untuk melakukan sesuatu sehingga dapat memperoleh hasil atau mencapai tujuan tertentu.
Makin jelas tujuan yang diharapkan atau yang akan dicapai, makin jelas pula bagaimana tindakan motivasi itu dilakukan. Setiap orang yang akan memberikan motivasi harus mengenal dan memahami benar-benar latar belakang kehidupan, kebutuhan, dan kepribadian orang yang akan dimotivasi.

Sumber:
Ø Sunyoto, Danang. 2012. Manajemen Sumber Daya Manusia. Yogyakarta: CAPS


Tidak ada komentar:

Posting Komentar