I.
Pengertian Motivasi
Motivasi berasal dari kata latin “Movere” yang berarti “dorongan atau daya
penggerak” Motivasi ini hanya diberikan kepada manusia, khususnya kepada para
bawahan atau pengikut (Malayu S.P. Hasibuan, 2001)
Adapun
pengertian motivasi menurut para ahli antara lain:
Ø Menurut Malayu S.P. Hasibuan(2001). Motivasi adalah
suatu perangsang keinginan (want)
daya penggerak kemauan bekerja seseorang, setiap motif mempunyai tujuan
tertentu yang ingin dicapai.
Ø Menurut Wayne F.Cascio mengemukakan pendapatnya
yang dikutip oleh malayu S.P. Hasibuan (2001), motivasi adalah suatu kekuatan
yang dihasilkan dari keinginan seseorang untuk memuaskan kebutuhannya, misal
rasa lapar, haus dan dahaga.
Ø
Menurut Barelson dan Steiner mendefinisikan motivasi yang
dikutip oleh Wahjosumidjo (1994), motivasi adalah suatu usaha sadar untuk memengaruhi
perilaku seseorang supaya mengarah tercapainya tujuan organisasi.
II. Elemen Motivasi
Menurut George and Jones (2005, p175-176) ada tiga elemen dalam motivasi
kerja dan
tiga elemen tersebut adalah adalah:
arah perilaku, tingkat usaha, tingkat kegigihan.
Element
|
Definition
|
Example
|
Arah
perilaku
(Direction
of
Behavior)
|
Perilaku
apakah yang dipilih
seseorang
untuk ditunjukkan
dalam
organisasi?
|
Apakah
seorang engineer memberikan waktu
dan
usahanya untuk meyakinkan pimpinan
yang
skeptis dengan tujuan untuk mengubah
spesifikasi
desain produk baru dengan biaya
yang
produksi yang lebih rendah?
|
Tingkat
Usaha
(Level
of
Effort)
|
Seberapa
keras seseorang
bekerja
untuk menunjukkan
perilaku
yang dipilihnya?
|
Apakah
seorang engineer mempersiapkan
laporan
permasalahan dengan spesifikasi
sebenarnya,
atau hanya menyebutkan
permasalahan
ketika berpapasan dengan
seorang
pimpinan di dalam lobby dan berharap
bahwa
pimpinan tersebut akan mengikuti
nasihatnya
dengan yakin?
|
Tingkat
kegigihan
(Level
of
Persistence)
|
Ketika
menghadapi rintangan,
jalan
buntu, dan tembok batu,
seberapa
keras seseorang tetap
mencoba
untuk menunjukkan
perilakunya
dengan baik?
|
Ketika
pimpinan tidak setuju dengan engineer
nya dan
menunjukkan bahwa perubahan
dalam
spesifikasi adalah hanya menyia-nyiakan
waktu,
apakah seorang engineer tersebut tetap
gigih untuk
dapat mengimplementasikan
perubahan
tersebut atau menyerah walaupun
ia sangat
yakin bahwa hal tersebut
membutuhkan
perubahan.
|
III. Proses timbulnya motivasi
Proses motivasi terdiri beberapa
tahapan proses (Indriyo Gitosudarmo, 1997) sebagai berikut:
ü Apabila dalam diri manusia itu timbul suatu kebutuhan tertentu
dan kebutuhan tersebut belum terpenuhi maka akan menyebabkan lahirnya dorongan
untuk berusaha melakukan kegiatan.
ü Apabila kebutuhan belum
terpenuhi maka seseorang kemudian akan mencari jalan bagaimana caranya untuk memenuhi
keinginannya
ü Untuk mencapai tujuan
prestasi yang diharapkan maka seseorang harus didukung oleh kemampuan, keterampilan
maupun pengalaman dalam memenuhi segala kebutuhannya.
ü Melakukan evaluasi prestasi
secara formal tentang keberhasilan dalam mencapai tujuan yang dilakukan secara
bertahap
ü Seseorang akan bekerja
lebih baik apabila mereka merasa bahwa apa yang mereka lakukan dihargai dan
diberikan suatu imbalan atau ganjaran
ü
Dari gaji atau imbalan yang diterima kemudian seseorang tersebut dapat mempertimbangkan
seberapa besar kebutuhan yang bisa terpenuhi dari gaji atau imbalan yang mereka
terima.
IV. Jenis-Jenis Teori Motivasi
A. Teori
Kepuasan (Content Theory)
Teori ini mendasarkan pada
faktor-faktor kebutuhan dan kepuasan individu sehingga mereka mau melakukan
aktivitasnya, jadi mengacu pada diri sendiri.
1.
Teori
Hierarki Kebutuhan (Menurut Maslow)
§ Kebutuhan
Fisiologis (Physiological Needs)
Merupakan kebutuhan manusia
yang paling dasar yang merupakan kebutuhan untuk dapat hidup seperti makanan, minum,
perumahan, oksigen, tidur, dan sebagainya.
§ Kebutuhan Rasa
Aman (Safety Needs)
Kebutuhan ini meliputi keamanan dan perlindungan diri
§ Kebutuhan Sosial (Social Needs)
Meliputi kebutuhan untuk
persahabatan, afiliasi, dan interaksi yang lebih erat dengan orang lain.
§ Kebutuhan Penghargaan (Esteem Needs)
Meliputi kebutuhan
keinginan untuk dihormati, dihargai atas prestasi seseorang, pengakuan atas
faktor kemampuan dan keahlian seseorang serta efektivitas kerja seseorang.
§ Kebutuhan Aktualisasi Diri (Self Actualization Needs)
Merupakan hierarki
kebutuhan dari maslow yang paling tinggi. Aktualisasi diri ini berkaitan dengan
proses pengembangan akan potensi yang sesungguhnya di diri seseorang.
2.
Teori ERG (Existence. Relatedness, and Growth)
dari Alfeder
§ Kebutuhan
akan keberadaan (Existence Needs)
Kebutuhan ini berhubungan dengan kebutuhan dasar termasuk kebutuhan fisiologis.
§ Kebutuhan
akan afiliasi (Relatedness Needs)
Kebutuhan ini menekankan akan pentingnya hubungan antar individu
dan juga hubungan bermasyarakat tempat kerja di perusahaan tersebut.
§ Kebutuhan
akan pertumbuhan (Growth Needs)
Keinginan akan pengembangan potensi dalam diri seseorang untuk maju
dan meningkatkan kemampuan probadinya
3.
Teori dua faktor dari Frederick Herzberg
Teori motivasi yang dikemukakan oleh Herzberg dan kelompoknya. Teori ini
sering disebut dengan M – H atau teori dua faktor, bagaimana manajer dapat
mengendalikan faktor-faktor yang dapat menghasilkan kepuasan kerja atau
ketidakpuasan kerja. Berdasarkan penelitian telah dikemukakan dua kelompok
faktor yang mempengaruhi seseorang dalam organisasi, yaitu ”motivasi”. Disebut
bahwa motivasi yang sesungguhnya sebagai faktor sumber kepuasan kerja adalah
prestasi, promosi, penghargaan dan tanggung jawab.
Kelompok faktor kedua adalah ”iklim baik” dibuktikan bukan sebagai sumber
kepuasan kerja justru sebagai sumber ketidakpuasan kerja. Faktor ini adalah
kondisi kerja, hubungan antar pribadi, teknik pengawasan dan gaji. Perbaikan
faktor ini akan mengurangi ketidakpuasan kerja, tetapi tidak akan menimbulkan
dorongan kerja. Faktor ”iklim baik” tidak akan menimbulkan motivasi, tetapi
tidak adanya faktor ini akan menjadikan tidak berfungsinya faktor ” motivasi”.
4.
Teori motivasi prestasi dari Mc.
Clelland
Konsep
penting lain dari teori motivasi yang didasarkan dari kekuatan yang ada pada
diri manusia adalah motivasi prestasi menurut Mc Clelland seseorang dianggap
mempunyai apabila dia mempunyai keinginan berprestasi lebih baik daripada yang
lain pada banyak situasi Mc. Clelland menguatkan pada tiga kebutuhan menurut
Reksohadiprojo dan Handoko (1996 : 85) yaitu :
1. Kebutuhan prestasi tercermin dari keinginan mengambil tugas yang dapat dipertanggung jawabkan secara pribadi atas perbuatan-perbuatannya. Ia menentukan tujuan yang wajar dapat memperhitungkan resiko dan ia berusaha melakukan sesuatu secara kreatif dan inovatif.
2. Kebutuhan afiliasi, kebutuhan ini ditujukan dengan adanya bersahabat.
3. Kebutuhan kekuasaan, kebutuhan ini tercermin pada seseorang yang ingin mempunyai pengaruh atas orang lain, dia peka terhadap struktur pengaruh antar pribadi dan ia mencoba menguasai orang lain dengan mengatur perilakunya dan membuat orang lain terkesan kepadanya, serta selalu menjaga reputasi dan kedudukannya.
1. Kebutuhan prestasi tercermin dari keinginan mengambil tugas yang dapat dipertanggung jawabkan secara pribadi atas perbuatan-perbuatannya. Ia menentukan tujuan yang wajar dapat memperhitungkan resiko dan ia berusaha melakukan sesuatu secara kreatif dan inovatif.
2. Kebutuhan afiliasi, kebutuhan ini ditujukan dengan adanya bersahabat.
3. Kebutuhan kekuasaan, kebutuhan ini tercermin pada seseorang yang ingin mempunyai pengaruh atas orang lain, dia peka terhadap struktur pengaruh antar pribadi dan ia mencoba menguasai orang lain dengan mengatur perilakunya dan membuat orang lain terkesan kepadanya, serta selalu menjaga reputasi dan kedudukannya.
B.
Teori Motivasi Proses (process theory of Motivation)
Ada 3 macam
teori motivasi proses yang utama (Husein Umar, 1998), antara lain:
1. Teori Pengharapan (expectancy theory)
Teori ini
dikemukakan oleh Victor H. Vroom yang mengatakan bahwa seseorang bekerja untuk merealisasikan
harapan-harapan dari pekerjaan itu. Teori ini didasarkan pada 3 komponen, yaitu
harapan, nilai, dan pertautan.
2. Teori Keadilan
Dalam hal ini
suatu keadilan merupakan daya penggerak yang memotivasi semangat kerja
seseorang.
3. Teori Penguatan
Ada 3 jenis
penguatan yang dapat dipergunakan manajer untuk memodifikasi motivasi karyawan,
yaitu;
-
Penguatan
positif, bisa penguatan primer seperti makanan dan minuman ataupun penguatan
sekunder seperti penghargaan berbentuk hadiah, uang, maupun promosi.
-
Penguatan
negatif, dimana individu akan mempelajari perilaku yang membawa konsekuensi
tidak menyenangkan dan kemudian menghindari perilaku tersebut dimasa mendatang.
-
Hukuman
V. Tujuan pemberian motivasi
Secara umum dapat dikatakan bahwa tujuan
motivasi adalah untuk menggerakkan atau menggugah seseorang agar timbul
keinginan dan kemauannya untuk melakukan sesuatu sehingga dapat memperoleh
hasil atau mencapai tujuan tertentu.
Makin jelas
tujuan yang diharapkan atau yang akan dicapai, makin jelas pula bagaimana
tindakan motivasi itu dilakukan. Setiap orang yang akan memberikan motivasi
harus mengenal dan memahami benar-benar latar belakang kehidupan, kebutuhan,
dan kepribadian orang yang akan dimotivasi.
Sumber:
Ø Sunyoto, Danang. 2012. Manajemen Sumber Daya Manusia. Yogyakarta:
CAPS
Tidak ada komentar:
Posting Komentar